Senin, 05 September 2016

Kendala dan Solusi

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini terdapat kendala yang dihadapi beserta solusi.
1.      Kendala
a.       Data sebagian dalam bentuk buku sehingga perlu mengetiknya.
b.      Di dalam RPJMDes sebagian data belum dimasukkan sehingga perlu input data saat itu juga.
c.       Menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penyusunan kerja praktek sehingga perangkat desa mengetahui apa maksut dan tujuannya.
2.      Solusi
a.       Meminta ijin kepada perangkat desa untuk memfotocopy RPJMDes, sehingga bisa diketik dirumah.
b.      Proses input data yang di dikte oleh Sekretaris Desa sehingga data menjadi lengkap.

c.       Memberikan gambaran kepada perangkat desa mengenai apa maksut dan tujuan kerja praktek tersebut.

Kamis, 14 Juli 2016

Profil Kepala desa Biting




Nama                                     :           Masenianto, SH.
Tempat, Tanggal Lahir
           :           Wonogiri, 9 Desember 1966
Alamat
                                  :           Dusun Sumber Rt 3 Rw 5 Desa Biting Kecamatan Purwantoro Wonogiri
Telepon
                                 :           08121583888
Jenis Kelamin                          :           Laki-Laki
Agama
                                   :           Islam
Kewarganegaraan
                  :           Indonesia

DATA PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 01
Kaang Waluh, 19781982
SLTP :
Yayasan Pendidikan Badegan, 19831985
SMA : S
MA N 61 JAKARTA TIMUR, 19861988
Universitas Jakarta Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum 2009


Reputasi Kerja
Menjabat Kepala desa tahun 2013-2019

Reputasi kerja yang di peroleh
1.      BSPS(Bantuan Stiwulan Perumahan Swadaya)Dari Kemenera 2014 Sebanyak 469 KK. Menjadi jumlah terbanyak di jawa tengah.
2.      2015 Mendapat bantuan pengaspalan ruas jalan desa Biting-pager ukir  dengan ruas jalan senayu menuju Sumber Kepyar.
3.      Meneruskan Pembangunan dam irigasi Silondo.
4.      Pembangunan Infrastruktur yang bersumber dari APBN dan APBD





Senin, 06 Juni 2016

Pengumuman

SEmentara pengumuman masih kosong

Sejarah Gununng Cumbri

Sejarah Gununng Cumbri


Bukit Cumbri? mungkin nama tempat ini belum terlalu familiar dikalangan para backpacker. Bukit ini berada di perbatasan antara wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur, tepatnya di perbatasan antara daerah Wonogiri dan daerah Ponorogo. Cumbri berasal dari kata “COKBRI” yaitu “Cok-Diencoki” dan Bri berasal dari “Manuk Beri” atau dalam bahasa indonesianya berarti burung Beri. Menurut warga setempat, konon bukit ini dahulunya adalah tempat tinggal dari seekor burung besar yang diberi nama Manuk Beri.  Manuk Beri ini sejenis burung Rajawali yang berukuran besar, burung ini sering sekali berkeliaran mencari mangsa sampai ke sawah-sawah pedesaan. Mangsa yang dicarinya tak lain dan tak bukan adalah sapi-sapi milik warga desa yang digunakan untuk membajak sawah. Sampai suatu ketika Manuk Beri ini mendapati seluruh bulunya rontok tak tersisa sedikitpun, dan akhirnya jatuh dari tebing kemudian mati.
Disisi lain dari sejarah bukit Cumbri, bukit ini terkenal dengan panorama epicnya. Memang belum banyak orang yang tahu bahwa tempat ini memiliki pemandangan yang indah. Akses menuju bukit Cumbri ini pun masih cukup sulit jika tak membawa kendaraan pribadi. Karena tempat ini belum menjadi tempat wisata, maka jika kalian ingin ke puncak bukit ini harus menitipkan kendaraannya di halaman-halaman rumah warga sekitar.
Jangan takut kendaraan anda hilang, karena warga disekitar bukit Cumbri ramah dan pedesaannya pun aman. Terletak di Dusun Sumber Beji, Desa Biting, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, bukit Cumbri ini bukanlah jenis bukit yang subur. Bukit Cumbri memang dataran tinggi bebatuan dan gersang, disana hanya terdapat rerumputan dan pohon jambu mete.

 sumber : citizen6.liputan6.com

Perbaikan Jalan

Perbaikan Jalur Mudik Wonogiri Timur

Kaur Bin Ops Satlantas Polres Wonogiri IPTU Sardi mengecek kesiapan jalan wilayah Wonogiri timur.
KAUR BIN OPS SATLANTAS POLRES WONOGIRI IPTU SARDI MENGECEK KESIAPAN JALAN WILAYAH WONOGIRI TIMUR.


INFOWONOGIRI.COM-SLOGOHIMO-Pelan tetapi pasti, hari raya Idul Fitri akan segera tiba. Semakin dekat. Tinggal menghitung hari. Namun insfraktuktur jalan di wilayah Kabupaten Wonogiri, hususnya di wilayah timur sangatlah memprihatinkan.
Antara lain di wilayah Jl Raya Slogohimo sampai dengan Purwantoro. Saat ini memang sudah diperbaiki. Namun masih banyak kerusakan jalan yang membahayakan bagi penguna jalan. Baik roda empat maupun roda dua.
Karena kondisi jalan sempit dan banyak lubang di tepi aspal yang disebabkan erosi hujan pada musim hujan lalu. Pengendara motor dan mobil harus lebih berhati hati demi keselamatan jiwanya.
Jajaran Satlantas Polres Wonogiri menyikapi prasarana jalan dengan melakukan patroli dan pengecekan jalur arus mudik ke Wonogiri bagian timur dari Ngadirojo, Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo, hingga Purwantoro.
Pemeriksaan kesiapan jalan dipimpin oleh KBO Sat Lantas Polres Wonogiri IPTU Sardi. Pihaknya mengingatkan kepada para pekerja agar memasang rambu proyek pembangunan jalan demi keselamatan orang lain.
Seperti terlihat di proyek perbaikan saluran air di Jl Slogohimo-Purwantoro. Tepatnya di Mojopahit, Soco Slogohimo. “H – 7 semua proyek akan libur. Jalan harus siap digunakan bagi para pemudik, perbaikan jalan akan dilanjutka H+7 pasca lebaran,” katanya. (N420)

Sumber :www.infowonogiri.com

Jumat, 03 Juni 2016

Bupati: Capaian Serapan Anggaran 2016 Harus Meningkat

Bupati: Capaian Serapan Anggaran 2016 Harus Meningkat

Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)Solopos.com, WONOGIRI — Anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri 2015 terserap Rp1,877 triliun atau 86,06 persen dari total anggaran belanja senilai Rp2,181 triliun. Serapan anggaran tertinggi dicapai Pemerintah Kecamatan Purwantoro yang mencapai 98,47 persen.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menargetkan serapan anggaran tahun ini meningkat, agar capaian pembangunan lebih maksimal.
Berdasar data serapan anggaran 2015 yang diperoleh Espos dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Wonogiri, belum lama ini, serapan atau realisasi anggaran itu lebih tinggi dari serapan 2014. Serapan anggaran tahun tersebut yakni senilai Rp1,652 triliun.
Serapan anggaran belanja dibagi menjadi tiga komponen, yakni serapan belanja operasi seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja hibah, dan bantuan sosial. Selain itu terdapat belanja modal yang terdiri atas belanja tanah; peralatan dan mesin; jalan, irigasi, dan jaringan; aset tetap; dan aset lainnya. Komponen belanja lainnya adalah belanja tak terduga.
Belanja operasi terserap Rp1,386 triliun atau 83,62 persen dari total Rp1,657 triliun. Belanja modal terserap Rp311,99 miliar atau 91,01 persen dari total Rp342,815 miliar. Sedangkan belanja tak terduga terserap Rp56 juta atau 5,6 persen dari total Rp1 miliar.
Dilihat dari serapan berdasar satuan kerja perangkat daerah (SKPD), serapan tertinggi dicapai Pemerintah Kecamatan Purwantoro, yakni mencapai Rp2,63 miliar atau 98,47 persen dari total Rp2,67 miliar. Serapan tertinggi kedua dicapai Pemerintah Kecamatan Slogohimo yang mencapai Rp2,786 miliar atau 98,29 persen dari total Rp2,834 miliar.
Sedangkan serapan tertinggi ketiga dicapai RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso (SMS) yang mencapai Rp151 miliar atau 98,15 persen dari total Rp154,214 miliar.
Adapun serapan anggaran SKPD teknis lainnya seperti Dinas Kesehatan tercapai Rp101,044 miliar atau 85,78 persen dari total Rp117,799 miliar, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tercapai Rp159,226 miliar atau 91,66 miliar dari total Rp173,716 miliar.
Kepala Bidang Akuntansi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Slamet Widodo, menyampaikan serapan anggaran 2015 tidak jauh berbeda dengan serapan tahun-tahun sebelumnya yakni sekitar 86 persen-87 persen. Dia menyambut baik instruksi Bupati ihwal peningkatan serapan anggaran dengan mempercepat lelang kegiatan.
“Kalau realisasi pendapatan tinggi. Realisasi PAD [pendapatan asli daerah] 100,4 persen yakni mencapai Rp211,22 miliar dari target senilai Rp193,075 miliar,” kata Slamet.
Terpisah, Bupati menargetkan proyek-proyek di SKPD teknis dilaksanakan Mei. Hal itu berarti SKPD harus mulai melelangkan proyek pada April ini. Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Wonogiri, Aris Tri Budoyo, meyakini banyak proyek besar yang akan dilelangkan April ini. Proyek itu seperti peningkatan jalan oleh DPU yang anggarannya dari dana alokasi khusus (DAK) lebih dari Rp60 miliar.

Berita desa

Sejarah Gununng Cumbri

Bukit Cumbri? mungkin nama tempat ini belum terlalu familiar dikalangan para backpacker. Bukit ini berada di perbatasan antara wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur, tepatnya di perbatasan antara daerah Wonogiri dan daerah Ponorogo. Cumbri berasal dari kata “COKBRI” yaitu “Cok-Diencoki” dan Bri berasal dari “Manuk Beri” atau dalam bahasa indonesianya berarti burung Beri. Menurut warga Baca Selengkapnya...